Obsesi

Kamis, 11 Desember 2014

GORESAN CANVAS

Lukisan adalah salah satu simbolisme yang dipakai agar tercipta suasana yang indah dalam ruangan, segala sesuatu yang indah akan menciptakan Energi kehidupan, maka seyogyanya lukisan dapat memberi kita perasaan yang nyaman dan tenang.

Keseimbangan yang terpancar dalam lukisan, bila diletakkan pada posisi tertentu bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan Energi dan Gairah hidup penghuni bangunan melalui konsep tata letak yang dihubungkan dengan formasi alam.

Berikut adalah beberapa makna dari lukisan :
1. Lukisan Kuda melambangkan Karir yang mantap, Keuletan dan Keberanian, serta Kecepatan 
    bertindak untuk meraih kemajuan.

2. Lukisan Ikan Koi melambangkan kekayaan. Sering dilukis dalam jumlah 9 ekor. Yang 8 ekor bewarna 
    merah dan 1 ekor bewarna hitam yang artinya sekali mendapat kekayaan yang besar, bisa bertahan 
    selamanya.
3. Lukisan alam belantara dengan gemericik air bening mengalir melambangkan kemakmuran, kekuatan 
    dan ketabahan yang abadi.



4. Lukisan buah Kelapa, menggambarkan kemanusiaan yang adil dan beradab seperti pada bagian kulit luar yg lembut dan halus melambangkan tubuh manusia, bagian kulit kelapa yg keras melambangkan keegoisan manusia yg harus dipecahkan, sedangkan air kelapa tersbut melambangkan Jiwa manusia yg bersatu dan ingat dengan Tuhan.


Rabu, 10 Desember 2014

"PENDAWA LIMA"

"Mengupas Filosofi Pendawa Lima 
dan Kurawa di Tubuh Manusia"


Wayang berisikan kisah kepahlawanan dan sikap kesatria, yang masih relevan dalam pembelajaran pembentukan Karakter dan Budi Pekerti bagi generasi muda dijaman modernisasi ini.
Wayang ketika ditonton oleh generasi muda memiliki dimensi filosofi dan pernik kisah positif tentang kehidupan,selain kepribadian, wayang juga membentuk karakter banyak generasi muda masa depan bangsa.
Dari wayang, sulukan, hingga gending, penonton dapat merenungkan filosofi hidup di sana. “Jadi wayang itu jangan hanya dilihat sebagai kebudayaan Jawa, tapi juga kebudayaan dunia. Orang Indonesia harusnya mengakui wayang sebagai nilai luhur peninggalan nenek moyang bangsa kita bersama.” 
Sikap kesatria di dalam wayang seperti sikap untuk membela negara dan kerajaan. “Pahlawan yang akan berjuang mati-matian untuk negerinya”.

AJARAN dari pewayangan sangat sarat dengan sanepo/sanepan/perumpamaan dan juga filosofi. Setidaknya orang Jawa mesti memahami beberapa cerita wayang baik wayang kulit maupun wayang purwa. Dari kata-kata wayang saja, orang Jawa seharusnya sudah memahaminya karena wayang bermakna "wewayangan"/"ayang-ayang" (bayang-bayang). Bayangan siapa? Ya bayangan kehidupan seluruh manusia di dunia ini.
Dalam wayang terdapat beberapa filosofi seperti Pandawa yang juga sering disebut Pandawa Lima karena jumlahnya lima orang yang terdiri dari 1. Yudhistira; 2. Bima/Sena/Werkudara; 3. Arjuna/Janaka; 4. Nakula dan 5. Sadewa (Nakula dan Sadewa) disebut merupakan saudara kembar. Pandawa lima merupakan sosok penjelmaan dewa.

Disamping sosok yang berjiwa ksatrian dan merupakan penjelmaan dewa, terdapat pula filosofi sosok yang melambangkan angkara murka yang digambarkan lewat 100 sosok Kurawa/Korawa. Ke 100 sosok Kurawa tersebut antara lain 1. Duryodana (Suyodana); 2.Dursasana (Duhsasana); 3. Abaswa; 4. Adityaketu; 5. Alobha; 6. Anadhresya (Hanyadresya); 7. Anudhara (Hanudhara); 8. Anuradha; 9. Anuwinda (Anuwenda); 10. Aparajita; 11. Aswaketu; 12. Bahwasi (Balaki); 13. Balawardana; 14. Bhagadatta (Bogadenta); 15.Bima; 16. Bimabala; 17. Bimadewa; 18.Bimarata (Bimaratha); 19. Carucitra; 20. Citradharma; 21. Citrakala; 22. Citraksa; 23. Citrakunda; 24. Citralaksya; 25. Citrangga; 26. Citrasanda; 27. Citrasraya; 28. Citrawarman; 29. Dharpasandha; 30. Dhreksetra; 31. Dirgaroma; 32. Dirghabahu; 33. Dirghacitra; 34. Dredhahasta; 35. Dredhawarman; 36. Dredhayuda; 37. Dretapara; 38. Duhpradharsana; 39. Duhsa; 40. Duhsah; 41. Durbalaki; 42. Durbharata; 43. Durdharsa; 44. Durmada; 45. Durmarsana; 46. Durmukha; 47. Durwimocana; 48. Duskarna; 49. Dusparajaya; 50. Duspramana; 51. Hayabahu; 52. Jalasandha; 53. Jarasanda; 54. Jayawikata; 55. Kanakadhwaja; 56. Kanakayu; 57.Karna; 58. Kawacin; 59. Krat; 60. Kundabhedi; 61. Kundadhara; 62. Mahabahu; 63. Mahacitra; 64. Nandaka; 65. Pandikunda; 66. Prabhata; 67; Pramathi; 68. Rodrakarma (Rudrakarman); 69. Sala; 70. Sama; 71. Satwa; 72. Satyasanda; 73. Senani; 74. Sokarti; 75. Subahu; 76; Sudatra; 77. Suddha (Korawa); 78. Sugrama; 79. Suhasta; 80. Sukasananda; 81. Sulokacitra; 82. Surasakti; 83. Tandasraya; 84. Ugra; 85. Ugrasena; 86. Ugrasrayi; 87. Ugrayudha; 88. Upacitra; 89. Upanandaka; 90. Urnanaba; 91. Wedha; 92. Wicitrihatana; 93.Wikala; 94. Wikatanana; 95. Winda; 96. Wirabahu; 97. Wirada; 98. Wisakti; 99. Wiwitsu (Yuyutsu); dan 100. Wyudoru (Wiyudarus).

Sejatinya, filosofi sosok Pandawa Lima dan Kurawa yang sangat berlawanan itu bukan hanya cerita semata. Semua itu ada dalam tubuh setiap manusia.

Filosofi Pandawa Lima dalam tubuh setiap manusia yakni

1. Yudhistira (Lokasi perumpamaan Yudhistira di tubuh manusia adalah di OTAK)
Yudhistira merupakan saudara Pandawa yang paling tua dan penjelmaan dewa Yama. Sifatnya sangat bijaksana, memiliki moral yang sangat tinggi, suka memaafkan dan mengampuni musuh yang sudah menyerah.

FILOSOFI: Jika manusia ingin mulia dalam hidupnya, maka pergunakanlah otak secara bijaksana dan tidak mengumbar ambisi untuk meraihnya, melainkan mengutamakan strategi untuk meraih kemuliaan hidup di dunia.

2. Bima/Sena atau Werkudoro (Lokasi perumpamaan Bima/Sena/Werkudara di tubuh manusia adalah pada MATA)

Bima merupakan putra kedua yang merupakan penjelmaan dari dewa Bayu sehingga sering dijuluki Bayusutha. Tubuhnya tinggi, dan berwajah paling sangar diantara saudara-saudaranya. Meskipun demikian, ia memiliki hati yang baik. Lantaran kekuatannya, Bima sangat ditakuti oleh sosok Kurawa dan musuh-musuhnya.

FILOSOFI: Satu hal yang membuat manusia ditakuti adalah matanya. Ketika manusia marah dan matanya melotot, maka orang lain pun akan sedikit gemetar melihat sorot matanya.

3. Arjuna atau Janaka (Lokasi perumpamaan Arjuna/Janaka di tubuh manusia adalah pada HATI KECIL atau HATI NURANI)

Arjuna merupakan penjelmaan dewa Indra yang juga dewa perang. Sifat utama dari Arjuna adalah sering bertapa, mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan tidak pernah berbohong.

FILOSOFI: Kegemarannya bertapa membuat Arjuna sangat dekat dengan SANG PENCIPTA. Manusia yang sering mendengarkan hati kecilnya (nurani) maka ia cenderung memiliki keinginan mendekatkan diri pada GUSTI ALLAH. 

4-5 Nakula dan Sadewa (Lokasi perumpaan Nakula dan Sadewa di tubuh manusia adalah pada BUAH PELER KEMALUAN yang kembar).

Baik Nakula dan Sadewa adalah penjelmaan dewa Aswin yang merupakan dewa pengobatan. Keduanya memiliki sifat bijaksana dan senang melayani.

FILOSOFI: Manusia hendaknya bijaksana dalam menggunakan alat kelaminnya (tidak gonta-ganti pasangan). Dan memiliki kesetiaan untuk melayani pasangan hidupnya. 

Itulah sanepan/perumpaan lokasi Pandawa Lima di tubuh anak Adam. Lha terus dimanakah sanepan atau perumpamaan untuk Kurawa di tubuh manusia?

Sanepan/perumpamaan dan filosofi seratus sosok Kurawa itu ternyata berlokasi di hati besar manusia. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, manusia itu memiliki 2 hati yaitu hati besar dan kecil (hati nurani). Kedua hati itu memiliki kecenderungan yang sangat bertolak belakang. Hati besar senantiasa dipenuhi dengan sifat buruk, iri, dengki, ambisi, nafsu berbuat kejahatan dll. Sementara hati nurani cenderung mengajak untuk berbuat kebajikan, suka perdamaian, manembah pada GUSTI ALLAH dan menolong sesama.

Setiap hari dalam kehidupan sehari-hari di tubuh manusia, hati besar dan hati kecil (nurani) senantiasa berperang. Hati besar (yang dikuasai 100 sosok Kurawa yang penuh hawa nafsu itu) berperang melawan hati nurani (yang hanya terdapat Arjuna saja). Pertanyaannya, Bagaimana seorang Arjuna dapat mengalahkan 100 sosok Kurawa? Hal itulah yang membuat manusia cenderung untuk lebih mendengarkan hati besarnya daripada hati kecil (nuraninya). Namun satu hal yang perlu dicatat, meskipun hanya seorang diri dimana Arjuna harus melawan 100 sosok Kurawa, namun Arjuna bisa meraih kemenangan. Caranya, semuanya tergantung manusia itu sendiri untuk lebih mendengarkan suara 'Arjuna' di hati kecil (nurani) dan mengabaikan suara hati besar.
Dari pelajaran pewayangan diatas dapat kita ambil hikmahnya dari sisi positipnya, karena sesungguhnya sumber ilmu kebenaran berasal dari Allah SWT. (@gus-2013)

"PUNAKAWAN"


"Mengupas Filosofi Punakawan"

Banyak hal yang bisa kita ambil dari filosofi wayang. Secara tersirat empat sosok Punakawan memiliki arti filosofis yang tinggi. Dalam berbagai cerita di wayang, Punakawan adalah merupakan empat sosok yang memiliki kesetiaan tinggi pada Bendaranya (tuannya). Mereka selalu mengawal kemana pun tuannya pergi.

Sebelum kita membahas mengenai sosok Punakawan, terlebih dulu kita kupas arti dari Punakawan. Kata Punakawan juga bisa disebut Panakawan. Panakawan terdiri dari kata Pana = Memahami; Kawan: Teman. Teman dalam hal ini yang dimaksud adalah teman hidup yang senantiasa mendampingi kita. Secara tersirat, keempat sosok Punakawan itu merupakan gambaran dari pemahaman Kawruh Kejawen, Sedulur Papat, Lima Pancer. 

Keempat sosok Punakawan tersebut sangat terkenal, mereka antara lain Semar, Gareng, Petruk dan Bagong. Mereka digambarkan sangat setia mengawal kemana pun ksatria yang menjadi tuannya pergi. Tuan dari Panakawan yang sering dikawal adalah Arjuna. Umumnya, para Panakawan mengiringi kemana pun Arjuna pergi untuk melakukan tapa brata.

Pertanyaan yang muncul, jika Punakawan/Panakawan digambarkan sebagai Sedulur Papat, lalu siapa makna filosofis bagi ksatria (Arjuna) yang dikawal Punakawan itu? Simbolisasi ksatria adalah diri manusia itu sendiri yang juga disebut Pancer.

Posisi pancer berada di tengah, diapit oleh dua saudara tua (kakang mbarep, kakang kawah) dan dua saudara muda (adi ari-ari dan adi wuragil). Ngelmu sedulur papat lima pancer lahir dari konsep penyadaran akan awal mula manusia diciptakan dan tujuan akhir hidup manusia (sangkan paraning dumadi). Awal mula manusia hidup diawali dari saat-saat menjelang kelahiran. Sebelum sang bayi (pancer) lahir dari rahim ibu, yang muncul pertama kali adalah rasa cemas si ibu. Rasa cemas itu dinamakan Kakang mbarep. Kemudian pada saat menjelang bayi itu lahir, keluarlah cairan bening atau banyu kawah sebagai pelicin untuk melindungi si bayi, agar proses kelahiran lancar dan kulit bayi yang lembut tidak lecet atau terluka. Banyu kawah itu disebut Kakang kawah.

Setelah bayi lahir akan disusul dengan keluarnya ari-ari dan darah. Ari-ari disebut Adi ari-ari dan darah disebut Adi wuragil. Ngelmu sedulur papat lima pancer memberi tekanan bahwa, manusia dilahirkan ke dunia ini tidak sendirian. Ada empat saudara yang mendampingi. Seperti halnya pada agama Islam yang juga dinyatakan di Al Qur'an bahwa "Pada setiap manusia ada penjaga-penjaganya".

Pancer adalah suksma sejati dan sedulur papat adalah raga sejati. Bersatunya suksma sejati dan raga sejati melahirkan sebuah kehidupan. Hubungan antara pancer dan sedulur papat dalam kehidupan, digambarkan dengan seorang sais yang mengendalikan sebuah kereta, ditarik oleh empat ekor kuda, yang berwarna merah, hitam, kuning dan putih. Sais kereta melambangkan kebebasan untuk memutuskan dan berbuat sesuatu. Kuda merah melambangkan energi, semangat, kuda hitam melambangkan kebutuhan biologis, kuda kuning melambangkan kebutuhan rohani dan kuda putih melambangkan keheningan, kesucian. Sebagai sais, tentunya tidak mudah mengendalikan empat kuda yang saling berbeda sifat dan kebutuhannya. Jika sang sais mampu mengendalikan dan bekerjasama dengan ke empat ekor kudanya dengan baik dan seimbang, maka kereta akan berjalan lancar sampai ke tujuan akhir, Paraning Dumadi. (agsjogja007@gmail.com)-2013.

"OJO DUMEH"


Sebuah pitutur pinisepuh yang maknanya dalam sekali. Memaknai pitutur tersebut diperlukan kesadaran pikir dan kerendahan ego. Mencoba menilai dengan jujur siapa diri kita bagi diri sendiri, siapa diri kita bagi orang lain, siapa diri kita bagi tatanan masyarakat, siapa diri kita bagi tatanan negara, siapa diri kita bagi tatanan bangsa-bangsa di dunia dan siapa diri kita saat berhadapan dengan sang Pencipta...sang penguasa jagad...Alloh SWT..Robbussamawati wal ardlo.........

Sudah menjadi watak, tabiat, rasa ingin, atau sesuatu yang menjadi kelangenannya akan nilai-nilai kemapanan, kemakmuran, kesejahteraan dan segala yang serba mengenakkan hidup. Segala cara, metode, usaha dan kerja keras dilakukan hanya demi mencapai tujuan semua itu. Kemakmuran...kesejahteraan...kemapanan...kedigdayaan...kewibawaan...adalah dambaan setiap manusia.
Bagi sebagian orang yang berhasil menggapai keinginan hidup dan telah mendapatkan "harapan/hasil" dari kerja kerasnya tentu terkadang ada "rasa" bangga akan kesuksesannya. Perasaan "akulah sang pemenang...I'am the winner..." terkadang muncul dan mewarnai kehidupannya.Tidak terkecuali melanda siapa saja. Pelajar, mahasiswa, pegawai, wiraswasta, pejabat negara, menteri bahkan presidenpun. Dihinggapi rasa bangga. Kadang bisa berlebihan. Anehnya sikap ini secara tidak sadar terkadang memunculkan sikap "meremehkan" kawan maupun saingan dalam mencapai kesuksesannya. Manusiawi.
Rasulullah Saw, seorang manusia yang berakhlak mulia yang menjadi manusia pilihan Alloh untuk memperbaiki akhlak manusia sejak ribuan tahun yang lalu sudah mengingatkan agar hidup di dunia jangan sampai bersikap takabur, sombong, "SOK" yang dalam pitutur jawa disebut "OJO DUMEH". Bahkan Alloh SWT sendiri paling tidak senang dengan hambanya yang memiliki sifat sombong, takabur, "sok". Rasanya tidak pantas, pamali, kita bersombong ria dengan setitik kemapanan yang kebetulan telah kita peroleh. Naif...kekanak-kanakan...tidak dewasa...
Ojo dumeh banyak harta sehingga engkau menginjak-injak harga diri karyawan, pembantu, bawahan dan orang-orang yang berhubungan denganmu...
Ojo dumeh jadi pelajar dan mahasiswa yang telah dicekoki ilmu pengetahuan canggih, iptek, informasi teknologi modern, biokimia, statistik, kalkulus, riset, desertasi, rancangan percobaan, managemen, akuntansi, dan seabreg ilmu sehingga engkau meremehkan orang tuamu, engkau hina orang tuamu, engkau sia-siakan orang tuamu, engkau sisihkan orang tuamu dari pergaulan di komunitasmu, engkau rendahkan orang tuamu yang buta huruf, orang tuamu yang kau anggap "bodho", gaptek, tak mengenal blackberry, nokia, samsung,i-pod, prosessor core duo yang pegang mouse komputer saja harus keluar keringat dingin, cuma bisa berjibaku dengan lumpur sawah,yang cuma bisa memerah berjuta keringat mengais puing-puing sampah plastik di jalanan, mengarungi ganasnya samudra mengais ikan, semua demi pendidikan anaknya...demi masa depan anaknya...demi cita-cita luhur membangun bangssa...demi sebuah harapan agar anaknya bisa merobah bangsa menuju rakyat adil makmur gemah ripah loh jinawi...dan.....segudang asa....
Ojo dumeh jadi dai atau mubaligh sehingga engkau berfatwa atau menasehati orang lain dengan nafsu pribadimu.Halal kau fatwakan haram dan haram engkau fatwakan halal. Orang yang tak sepaham dengan keyakinanmu engkau bantai, engkau rendahkan, engkau hina, engkau kafirkan,bahkan engkau binasakan. Engkau butakan matamu, engkau tulikan telingamu menerima nasehat atau petuah orang yang diluar pahammu padahal nasehatnya sesuai al-qur'an dan hadits sohih...
Ojo dumeh jadi pejabat sehingga engkau lupa daratan, bikin peraturan semaunya sendiri. Tak memikirkan kesusahan rakyat yang menjadi-jadi. Kelaparan, kemiskinan. Tak perduli banyaknya masyarakatmu yang belum dapat pekerjaan. Tak peduli banyaknya janda-janda yang masih butuh bantuan demi menghidupi anak-anak mereka. Tak peduli betapa banyak anak-anak yatim piatu yang perlu uluran tangan demi kelangsungan hidup dan pendidikan mereka. Tak peduli...tak peduli...tak peduli....jangan kau butakan matamu dan kau tulikan telingamu dengan kondisi kehidupan di masyarakatmu.Bangsamu. Negeri tumpah darahmu.
Ojo dumeh jadi presiden sehingga melupakan contoh agung yang pernah dilakukan Khalifah Sayyidina Umar ra bagaimana caranya menjadi pemimpin negara, yang rela memikul sekarung gandum demi menebus kelalaiannya dan rasa takut mempertanggung jawabkan kepemimpinannya kepada Alloh SWT di yaumil mahsyar dalam  memperhatikan salah satu rakyatnya, janda beserta anaknya... yang kelaparan...
Ojo dumeh jadi ibu sehingga engkau menuntut terlalu banyak terhadap amanah Alloh yang dititipkan padamu. Sumpah serapah adalah senjata menakuti anak-anakmu. Rasanya tidak pantas engkau perlakukan amanah-Nya seenak nafsu pribadimu. Bimbing mereka menemukan dirinya sendiri. Mengenal Tuhannya. Mengenal Rasulullah SAW sebagai manusia agung yang menuntun manusia menuju rahmatan lil alamin dan akhlak mulia.
Ojo dumeh jadi suami sehingga engkau perlakukan pendamping hidupmu semaunya sendiri. Sak enak udele dewe.Jangan gunakan dalil swargo nunut neroko katut. Itu pembodohan.Setiap manusia akan mempertanggung jawabkan salah dan dosanya sendiri di hadapan Alloh SWT. Pendamping hidup adalah mitra mencapai ridlo Alloh dalam membangun peradaban di mana saja. Mitra menjadikan amanah Alloh sebagai insan pilihan. Rahmatan lil 'alamin. Insan yang melanggengkan dan mengajak umat manusia kepada shirotol mustaqim. Jalan lurus. Jalan Tauhid. Mengesakan Alloh SWT sampai berakhirnya kehidupan di semesta.
Ojo dumeh dadi....
Ojo dumeh dadi...
Ojo dumeh dadi... apa saja...ya apa saja...apa saja...
Jadilah manusia yang mengerti asal usul, peradaban, kepribadian dimana tinggal, mengerti hikmah kehidupan, mengerti hikmah pergaulan, mengerti tatanan, mengerti adab, etika, moral,....dan nilai-nilai luhur masyarakat dan bangsa....
Manusia berwibawa, berkharisma dan terhormat tidak diukur dari besarnya harta yang dikumpulkannya, tidak dilihat dari tingginya jabatan yang disandang, tidak dilihat dari berapa gudang buku yang dimilikinya, tidak dilihat dari banyak dan gemebyarnya (glamour) baju yang dikenakannya, tidak dilihat dari rentengan gelar yang disandangnya...manusia  berkharisma, berwibawa dan terhormat karena kejujuran tutur kata...janji dan kenyataan terealisasi...nyata...terbukti, bisa andap ashor, bisa nguwongke manusia, bisa berempati terhadap penderitaan sesama, bisa menghargai perbedaan pendapat, bisa berbesar hati dengan keragaman budaya leluhur, bisa mengayomi orang yang memiliki keragaman agama, adat istiadat, pendidikan, budaya, dan berbagai keragaman, bisa berlaku adil, punya ketegasan sikap, bisa berbesar hati mengakui kesalahannya terhadap orang lain dan memaafkan kesalahan orang...dan...berbudi mulia....
Astaghfirullahalaziem...

Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Alloh SWT

Rabu, 12 November 2014

Miniatur Motor CB dan Harley Classic

Deskripsi :

Kode Produk: (MU-07)
Perkiraan berat: 1.5 kg.
Miniatur Motor CB / Harley Davidson terbuat dari kuningan.
Ukuran: 22x12x15 cm
Unik, terlihat seperti aslinya...
Terlihat classic, roda bisa berputar.

Harga M-CB Rp 90.000,- /unit (tidak/belum termasuk ongkir)
Harga M-Harley Rp 165.000,- /unit (tidak/belum termasuk ongkir)

Silahkan dibandingkan dengan OnLine Shop laen, pasti tempat kami yang termurah & insyaAlloh kualitas terjamin bagus.

Silahkan hubungi:
Miniatur_Jogja > 08163283832 @gus
www.miniaturjogja.tk




Selasa, 11 November 2014

Miniatur Sepeda Onthel

Kami "@gs Souvenir" ingin menawarkan Miniatur Sepeda Onthel yang klasik pastinya...produk kami jamin menggunakan bahan pilihan dan berkwalitas sehingga lebih awet dan terkesan mewah, harga yang kami tawarkan sangat terjangkau.

Sepeda onthel merupakan salah satu kendaraan yang ramah lingkungan dan sedang tersingkirkan di Indonesia. Kini sudah bermunculan komunitas pecinta sepeda onthel yang  mengenalkannya lagi ke publik. Di luar negeri seperti Jepang kendaraan ini menjadi primadona. Kendaraan ini juga menjadi salah satu icon kisah-kisah romantis. Anda punya kenangan indah dengan sepeda? Miliki sekarang juga miniatur sepeda onthel ini.
Jika Anda tidak hafal dengan seluk beluk kota Yogyakarta tentu Anda akan kesulitan mendapatkan produk kerajinan khas jogja ini. Tapi kini Anda tidak perlu repot-repot lagi menyusuri jalanan Jogjakarta. Anda bisa memesannya kepada kami.
Miniatur sepeda onthel ini bisa Anda jadikan bagian dari interior rumah, aksesoris meja kerja, hadiah untuk relasi bisnis, isi parcel, hadiah ulang tahun, dll


Deskripsi :

Miniatur Sepeda Onthel Pria terbuat dari kuningan.
Ukuran: 31x11x19 cm

Unik, terlihat seperti aslinya...
Pedal bisa dikayuh, roda berputar.

Harga Rp 75.000,- /unit (tidak/belum termasuk ongkir)

Dijual kembali ke pasaran bisa sampai Rp 110.000,- hingga Rp 125.000,-
Beli Eceran (satuan), tapi Harga Grosir...
Bagi Anda yang berminat menjadi reseller (min. order 10 unit), ada potongan harga spesial.

Silahkan dibandingkan dengan OnLine Shop laen, pasti tempat kami yang termurah & insyaAlloh kualitas terjamin bagus.

Silahkan hubungi:
Miniatur_Jogja > 0856 4344 5020
FB: miniaturjogja